Aku jatuh cinta
pada setiap perilaku mu. Pada setiap kata yang keluar dari mulut sopanmu. Aku
jatuh cinta pada setiap keindahan
pikiranmu. Pada ketaatan dini harimu untuk menunaikan janji Tuhan. Aku jatuh
cinta pada ceritamu yang sering kali membuatku tersenyum tanpa kau sendiri
sadari. Aku jatuh cinta pada kejujuranmu untuk kesederhanaan jiwamu. Pada
senyum yang terbawa kealam mimpi. Pada
sapaanmu yang sering kali membuatku tertegun. Pada setiap keangkuhanmu yang
sering kali membuatku tertawa. Pada kekesalanmu yang tak pernah kau bagi. Pada
keragu-raguanmu untuk menghafal firman Tuhanmu yang ingin kuhilangkan. Aku
jatuh cinta dalam sekejap dan sesaat. Pada kekhawatiranku untuk terlalu
mencintaimu, aku takut. Aku takut karena aku terlalu mencintaimu. Kebodohanku
adalah tak pernah memperhatikanmu sedari dulu. Aku mencintaimu karena memang
aku jatuh cinta padamu.
Pada saat itu
aku telah mengerti, bahwa jatuh cinta adalah dirimu. Bahwa mencintai adalah
ketaatanmu untuk menghafal firman Tuhan. Bahwa menyayangi adalah keindahan
ucapan yang selalu berhias keikhlasan sederhana. Bahwa berhubungan denganmu
adalah membuat jarak selebarnya untuk kemudian bertemu dalam keindahan
perilaku. Bahwa keindahan cinta tercermin dari perilaku untuk sesamamu. Bahwa
merindukanmu adalah kekhawatiran akan tidak terselesainya janjimu. Kehidupanmu
adalah bias dari perasaan jatuh cinta ini padamu.