yang ingin kusampaikan padamu

Sampai kau menentukan
Hari yang tak mungkin kembali
Ada atau tiada
Nafikan segala
Nurani dalam
Ombak-ombak yang bercengkerama
Namun tak bertepi

Sayang kasih yang hangat
Ingin ku peluk sampai pagi
Namun aku ragu
Akankah kembali –seperti dulu ?
Tanpamu ?
Racun api yang alpa
Akankah aku menyertakan diri ?


*nb : silahkan dibaca kata depannya saja :*

padamu, aku memohon

Aku takut kalau ternyata selama ini kamu membenciku, namun masih bersikap baik padaku. Sampai aku tahu, bahwa engkau hanya tersenyum didepanku dan mengejek parah dibelakangku. Dan engkau masih tetap tersenyum ramah, menawarkan sapan basa-basi dengan raut senyum yang memaksa. Lalu aku akan membalas senyumanmu dengan juga sama –begitu kaku-. Kemudian aku akan berlalu dengan cepat-cepat, sampai aku tak dapat melihat ekor matamu ataupun kau tak mendengar langkah kakiku.

Aku tau, mengakui dan berkata jujur itu terkadang sulit akibat rasa gengsi yang terlalu tinggi, terutama engkau, wanita yang gengsinya lebih tinggi. Tapi aku mencoba mengerti, bahwa kau hanya manusia yang sering berubah, berpikir lebih dari sebelumnya, dan berkalkulasi sebelum mengambil keputusan. Engkau begitu kan ? bukan sesorang yang ketika mendapatkan sesuatu diambil, kemudian dibuang dengan sia-sia.

Dan untukmu, yang mengira aku masih mencintainya –sampai kau mencari bukti aku melakukannya- tetaplah menjadi temanku. Lalu aku akan berucap,-jaga dia baik-baik- karena dia sahabat tengah malamku, tempat keluh kesahku, mentor setiaku, dan seseorang yang selalu mau direpoti dengan hal-hal yang begitu sepele. Kemudian aku akan pergi dengan seseorang yang baru, dan aku akan mengucapkan selamat tinggal padamu, meski kau masih bersikeras bahwa aku mencintainya. Kau tidak bisa menerimanya dan masih beranggapan bahwa aku berbohong, yang patut dibenci adalah aku – dan kau dalam hal ini adalah orang yang paling merana karena sesorang yang kau cinta juga dicintai oleh sahabatmu, dan aku begitu hina dimatamu sedangkan engkau adalah orang yang meninggikan dirimu didepanku sebagai manusia yang arif bijaksana. Begitukah ? 
 
celeochrom Blog Design by Ipietoon