Bersamaan dengan rintik hujan
yang turun, aku mulai memikirkan semuanya. Pertama kali yang terkait tentang
semua yang ada pada proses melupakan. Aku tahu, aku akan merugi bila
benar-benar melupakan dan menjauhimu. Tapi bagaimana bila aku tak melakukannya
? keberusahanku selama ini tak bermakna, dan aku akan melakukan hal-hal yang
nantinya kusesali. Mungkin kali ini aku sudah menyesal, karena untuk proses
melupakanmu aku meninggalkan perkumpulan-perkumpulan yang aku senangi. Pun
ketika aku mulai berada di sana, aku mulai tidak nyaman dan ingin segera
keluar. Bahkan, saking takutnya bila proses ini gagal aku berusaha untuk tidak
menampakkan diri dimana kamu ada. Meskipun kamu berada di suatu acara yang
memaksa aku juga ikut berada disitu. Ketika semuanya mengajakku untuk
bergabung, dan aku tetap bungkam. Toh tau apa mereka tentang proses melupakan
itu ?
Bagaimana bila kita mencoba untuk
berbaikan ? Maafkan aku, aku terlalu lelah untuk mencoba memulai berhubungan
baik yang nantinya berakhir dengan diacuhkkan. Hati maaf, kalau untuk saat ini
dan selanjutnya aku mengesampingkan permintaanmu. Bisa apa aku ? ketika aku
membutuhkannya sebagai seorang temanpun dia menghiraukanku. Bagaiman bisa
berbaikan ? Bisakah kita berbaikan ? Apa bisa kita berbaikan ? maaf, bila dalam
kedekatanku yang dulu aku tidak menghargaimu. Dan maaf, untuk saat ini dalam
proses ini juga aku belum bisa berbaikan.