Bolehkah aku mengucapkan kata
maaf ?
Kalau boleh, aku ingin meminta
maaf di segala aktifitasku yang tidak pernah menghiraukan perasaanmu. Maaf
karena selalu menjadikanmu yang kedua. Maaf untukmu yang hatinya sering aku abaikan.
Maaf untuk janji-janjiku yang selalu aku hilangkan secara tiba-tiba tanpa
pernah meminta persetujuanmu.
Masih bolehkan aku mengucap maaf
?
Kalau boleh, aku berjanji untuk
selalu mengingat setiap apa yang kamu ucapkan. Aku berjanji untuk selalu meminta
pendapatmu pertama kali untuk segala aktivitasku. Aku berjanji akan menggunakan
reminder yang setiap jamnya mengingat akan janjiku padamu. Dan bila aku masih
ingkar, kamu boleh mengejekku dengan siapa saja seperti yang selama ini sering
kau lakukan. Tentu saja, sebagai balasannya aku akan menunduk pasrah, tidak
akan membangkang atau mengejek balik padamu. Aku akan tersenyum malu-malu
sehingga mampu membuatmu tertawa.
Mampukah kamu masih memberiku
maaf ?
Kalau tidak mampu, aku tak apa.
Toh selama ini aku yang keterlaluan. Aku yang menghiraukanmu ditengah-tengah
sepi sedangkan aku berkeliaran sendiri. Toh aku yang menyepelekan semua
ucapanmu sehingga kamu pun sekarang malas berucap. Aku mengakui,
iya aku yang salah. Aku memang terlalu banyak salah padamu. Maaf
Maaf kan aku shannon, maaf untukmu
yang selalu mengkhawatirkan aku dan bodohnya aku malah mengabaikanmu. Sekarang,
kalau boleh jujur aku takut kehilanganmu. Aku takut tidak ada yang meneleponku
lagi. Aku takut kehilangan orang yang membaweliku setiap hari. Aku takut
merindumu, orang yang meneloponku lebih banyak dari pacarku sendiri. Aku takut,
dan maaf. Aku merindukanmu Shannon Sinatra.
Maafkan temanmu yang tidak tahu malu ini :”